MARILAH KITA MENJALIN TALI SILATURRAHMI DENGAN MEBUKA DUNIA ILMU....

Mengenai Saya

Foto saya
suka mencari teman. suka bergaul...dan berbagi ilmu

Sabtu, 18 Juli 2009

Pentingnya Akhlak Islami

Ditulis oleh Ruswandi di/pada Agustus 5, 2008

TUJUAN

· Peserta memahami makna akhlak
· Peserta mengetahui sumber akhlak Islam
· Peserta mengetahui faktor-faktor pembentuk akhlak
· Peserta memahami pentingnya akhlak Islami
· Peserta mengetahui cara membentuk akhlak mulia


RINCIAN BAHASAN

Definisi Akhlak
Allah adalah Khalik yang menciptakan segala sesuatu di luar diri-Nya.

Sedangkan segala sesuatu yang diciptakan-Nya disebut makhluk.

Manusia dan segala sesuatu yang menyertainya

adalah juga makhluk. Sekarang akhlak. Apakah akhlak itu?

Jawabannya mudah : Akhlak ialah semua tingkah laku dan

gerak-gerik makhluk dan

yang dimaksud makhluk di sini (telah dipersempit) ialah manusia

(hanya menyangkut tingkah laku manusia saja).

Sumber Akhlak Islam
Akhlak yang benar akan terbentuk bila sumbernya benar.

Sumber akhlak bagi seorang muslim adalah al-Qur’an dan as-Sunnah.

Sehingga ukuran baik atau buruk, patut atau tidak secara utuh

diukur dengan al-Qur’an dan as-Sunnah. Sedangkan

tradisi

merupakan pelengkap selama hal itu tidak bertentangan

dengan

apa yang telah digariskan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Menjadikan al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai sumber

akhlak merupakan

suatu kewajaran bahkan keharusan. Sebab keduanya berasal dari

Allah dan oleh-Nya manusia diciptakan.

Pasti ada kesesuaian antara manusia sebagai makhluk dengan

sistem norma yang datang dari Allah SWT.

Faktor-faktor Pembentuk Akhlak

1. Al-Wiratsiyyah (Genetik)


· Misalnya: seseorang yang berasal dari daerah Sumatera
Utara cenderung berbicara “keras”, tetapi hal ini bukan melegitimasi
seorang muslim untuk berbicara keras atau kasar karena Islam dapat
memperhalus dan memperbaikinya.


2. An-Nafsiyyah (Psikologis)


· Faktor ini berasal dari nilai-nilai yang ditanamkan oleh keluarga
(misalnya ibu dan ayah) tempat seseorang tumbuh dan berkembang
sejak lahir. Semua anak dilahirkan dalam keadaan fitrah,
orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi (Hadits).
· Seseorang yang lahir dalam keluarga yang orangtuanya bercerai
akan berbeda dengan keluarga yang orangtuanya lengkap.


3. Syari’ah Ijtima’iyyah (Sosial)


· Faktor lingkungan tempat seseorang mengaktualisasikan nilai-nilai
yang ada pada dirinya berpengaruh pula dalam pembentukan

akhlak seseorang.


4. Al-Qiyam (Nilai Islami)


· Nilai Islami akan membentuk akhlak Islami.Akhlak Islami ialah
seperangkat tindakan/gaya hidup yang terpuji yang merupakan
refleksi nilai-nilai Islam yang diyakini dengan motivasi semata-mata
mencari keridhaan Allah.



Pentingnya Akhlak Islami

· Akhlak ialah salah satu faktor yang menentukan derajat keislaman
dan keimanan seseorang. Akhlak yang baik adalah cerminan
baiknya aqidah dan syariah yang diyakini seseorang.
Buruknya akhlak merupakan indikasi buruknya pemahaman seseorang
terhadap aqidah dan syariah.
“Paling sempurna orang mukmin imannya adalah yang
paling luhur aqidahnya.”(HR.Tirmidi). “Sesungguhnya kekejian dan
perbuatan
keji itu sedikitpun bukan dari Islam dan sesungguhnya sebaik-baik
manusia keislamannya adalah yang paling baik akhlaknya
.”(HR.Thabrani, Ahmad dan Abu Ya’la)
· Akhlak adalah buah ibadah
· “Sesungguhnya shalat itu mencegah orang melakukan perbuatan keji
dan munkar”
(QS. 29:45)
· Keluhuran akhlak merupakan amal terberat hamba di akhirat
· “Tidak ada yang lebih berat timbangan seorang hamba pada hari
kiamat melebihi keluhuran akhlaknya” (HR. Abu Daud dan At-Tirmizi)
· Akhlak merupakan lambang kualitas seorang manusia, masyarakat,
umat karena itulah akhlak pulalah yang menentukan eksistensi seorang
muslim sebagai makhluk Allah SWT.
· “Sesungguhnya termasuk insan pilihan di antara kalian adalah
yang terbaik akhlaknya”(Muttafaq ‘alaih).



Cara Mencapai Akhlak Mulia

1. Menjadikan iman sebagai pondasi dan sumber


· Iman artinya percaya yaitu percaya bahwa Allah selalu melihat
segala perbuatan manusia. Bila melakukan perbuatan baik,
balasannya akan menyenangkan. Bila perbuatan jahat maka
balasan pedih siap menanti. Hal ini akan melibatkan iman kepada
Hari Akhir.
Akhlak yang baik akan dibalas dengan syurga dan kenikmatannya
(QS. 55:12-37). Begitu pula dengan akhlak yang buruk akan
disiksa di neraka (QS. 22:19-22).


2. Pendekatan secara langsung


· Artinya melaui al-Qur’an.Sebagai seorang muslim harus menerima
al-Qur’an secara mutlak dan menyeluruh. Jadi, apapun yang tertera
di dalamnya wajib diikuti. Misalnya, al-Qur’an melarang untuk
saling berburuk sangka (QS. 49:12), menyuruh memenuhi janji (QS. 23:8), dsb.


3. Pendekatan tidak secara langsung


· Yaitu dengan upaya mempelajari pengalaman masa lalu, yakni
agar kejadian-kejadian malapetaka yang telah terjadi tak akan
terulangi lagi di masa kini dan yang akan datang.




Dari hal di atas, intinya adalah latihan dan kesungguhan. Latihan artinya

berusaha mengulang-ulang perbuatan yang akan dijadikan kebiasaan.

Kemudian bersungguh-sungguh berkaitan dengan motivasi. Motivasi

yang terbaik dan paling potensial adalah karena ingin memenuhi

perintah Allah dan takut siksa-Nya.

DISKUSI
Bagaimana menurutmu bila ada orang yang mengatakan

bahwa ada pacaran Islami. Apakah pacaran Islami sesuai

dengan akhlak Islam?

REFERENSI

· Ziyad Abbas (ed.), Pilihan Hadits Politik, Ekonomi dan sosial, Pustaka Panjimas
· Dr. Muhammad Ali Hasyimi, Apakah Anda Berkepribadian Muslim?,hal 24-28, GIP
· Muna Hadad Yakan, Hati-hati terhadap Media yang Merusak Anak, hal. 38-40, GIP
· Isnet “Urgensi Akhlak 1″
· Materi Diskusi Mentoring KARISMA, Akhlak



Tinggalkan Balasan

Anda harus Teridentifikasi untuk menuliskan komentar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ASSALAMU'ALAIKUM....
BAGI YANG INGIN BERKOMENTAR SILAHKAN

Pengikut